Rabu, 30 November 2016

GUNUNG PADANG - CIANJUR

Situs Gunung Padang merupakan situs prasejarah peninggalan kebudayaan Megalitikum di Jawa Barat. Tepatnya berada di perbatasan Dusun Gunung Padang dan Panggulan, Desa Karyamukti, Kecamatan Campaka, Kabupaten Cianjur. Lokasi dapat dicapai 20 kilometer dari persimpangan kota kecamatan Warungkondang, dijalan antara Kota Kabupaten Cianjur dan Sukabumi. Luas kompleks utamanya kurang lebih 900 m², terletak pada ketinggian 885 m dpl, dan areal situs ini sekitar 3 ha, menjadikannya sebagai kompleks punden berundakterbesar di Asia Tenggara.
Ada beberapa orang yang percaya kalau situs gunung padang memiliki keterkaitan dengan situs piramida yang ada di mesir, dikarenakan bentuknya yang mirip dengan ruang di dalamnya dan karena umurnya yang jauh lebih tua dibandingkan piramida yang ada di mesir. Saat ini situs padang masih berada dalam masa pengkajian lebih lanjut.
Menelusuri misteri situs Gunung Padang. Usia "piramida" Gunung Padang diperkirakan 4.700-10.900 tahun sebelum Masehi—bandingkan dengan piramida Giza di Mesir, yang hanya 2.500 SM. Namun pembuktian belum maksimal, dan ini menyebabkan pakar geologi masih ragu terhadap "piramida" itu. Terlalu dini untuk diumumkan. Oleh karena itu Tim Terpadu Riset Mandiri Gunung Padang melanjutkan penelitiannya pada 2013 ini. Hingga saat ini Gunung Padang sudah menjadi buah bibir setelah Tim Katastrofi Purba meneliti patahan gempa Sesar Cimandiri, sekitar empat kilometer ke arah utara dari situs tersebut.

PERKEMBANGAN SITUS GUNUNG PADANG
Tim Terpadu Riset Mandiri masih terus melakukan eskavasi (pemboran) untuk membuktikan keberadaan struktur bangunan dan ruang-ruang di bawah kedalaman 4-5 meter. Sleain itu, perkiraan umur situs juga masih diteliti dengan memeriksa sampel-sampel dari situs ini. Dugaan sementara adalah situs Gunung Padang ini tidak dibangun dalam satu masa, tetapi melibatkan beberapa kebudayaan. Misalnya, yang membuat batu-batu kolom menjadi menhir-menhir, belum tentu sama dengan masyarakat yang membuat susunan batu-batu kolom dengan semen purba.
Demikian juga bangunan susunan batu kolom andesit di permukaan, atau yang sudah tertimbun beberapa meter di bawah, belum tentu dibangun satu masa dengan struktur bangunan di bawahnya lagi. Situs ini dapat menjadi bukti peradaban tertua manusia yang tanpa diketahui hilang dari informasi pra-sejarah Indonesia.










Tidak ada komentar:

Posting Komentar