Rabu, 30 November 2016

Pertambangan Gunung Emas

Pernahkah kalian mendengar sebuah tambang emas di daerah cianjur? Mungkin yang ada dipikiran teman-teman sekalian jika mendengar kata Cianjur akan identik dengan sebuah situs yang sudah terkenal beberapa tahun kebelakang ini. Situs tersebut yaitu situs megalitikum Gunung Padang, situs tersebut mulai menunjukan kenaikan kunjungan wisatawan yang signifikan semenjak tahun 2010. Namun kali ini penulis tidak akan membahas tentang Gunung Padang pada artikel ini.
            Selain Gunung Padang terdapat salah satu atraksi menarik lainnya di Desa Kayamukti, Cianjur. Atraksi menarik tersebut yakni sebuah wilayah bekas penambangan emas yang kini sedang ditutup kegiatan penambangannya karena terkait dengan kecelakaan kerja yang menyebabkan meninggalnya lima orang pekerja. Namun hal tersebut tidak mengurangi rasa penasaran tim KKN PPM Cianjur untuk coba mengeksplorasi keadaan wilayah bekas penambangan emas tersebut.
            Tambang emas ini berada di wilayah administratif kp. Gunung Mas, Desa Karyamukti, Cianjur. Tambang emas ini bisa menjadi salah satu atraksi wisata di Desa Karyamukti. Namun tidak bisa sembarangan orang/wisatawan yang bisa masuk kedalam wilayah penambangan ini, untuk bisa masuk kedalamnya wisatawan/pengunjung harus memiliki izin dari pimpinan perusahaan atau dari pimpinan desa yang berwenang.
            Didalam wilayah tambang emas ini kita bisa melihat lubang-lubang sisa galian yang dibuat oleh penambang penambang dahulu, lubang-lubang tersebut berada di dinding-dinding bukit yang diatasnya juga terdapat perkebunan teh. Namun yang menarik bagi penullis disini justru adalah sisa-sisa lubang emas itulah yang menjadi sebuah kegiatan yang bisa dijadikan kegiatan wisata. Disini kita bisa melihat dengan sambil mengingat atau menerawang kembali ke momen dimana penambangan tersebut masih aktif walaupun hanya dengan melihat lubangnya saja. Di wilayah ini juga masih terdapat bekas tempat pemisahan antara emas dengan zat lainnya.
            Harapan penulis kedepannya yaitu, tambang emas Gunung Mas ini dapat menjadi sebuah potensi pariwisata yang ada di Desa Karyamukti, Cianjur. Dengan begitu kedepannya Desa Karyamukti bisa menjadi sebuah destinasi pilihan utama bagi wisatawan yang sedang berwisata di Jawa Barat.


Penulis : Tim KKN PPM Cianjur (Desa Karyamukti)

Pabrik dan Perkebunan Teh Gunung Manik



PT GUNUNG MANIK
Desa Cibokor Kec Cibeber Gunung Manik Kota Cianjur Provinsi Jawa Barat
0263 – 2337929

Pabrik Teh Hijau PT. Gunung Manik terletak di Desa Cibokor dimana desa tersebut berada sebelum Desa Karyamukti, sehingga dalam perjalanan menuju Desa Karyamukti kita melewati Desa Cibokor tepat nya sebelum stasiun lampegan kita dapat mengambil arah ke kiri dan mengikuti jalan yang cukup berbatu menuju sedikit kebawah dan akan menemukan Pabrik Teh ini.
Jarak dari Pabrik teh dengan Gunung Padang sekitar 8 km sehingga sebelum mengunjungi Gunung Padang kita bisa mampir ke pabrik ini dan melihan proses pembuatan teh dari hasil petikan menjadi teh kering yang nantinya akan di kirimkan lagi ke pabrik lainnya. Pabrik ini mengolah teh hijau yang nantinya akan menghasilkan beberapa jenis teh. Perkebunannya sendiri cukup luas meliputi Desa Cibokor dan juga Desa Karyamukti.
Pabrik teh hijau PT. Gunung Manik ini sering dijadikan sebagai wisata edukasi dimana para wisatawan bisa datang berkunjung dan melihat proses didalam pabrik, dari mulai proses pelayuan, penggilingan, pengeringan, sortasi, sampai pengepakan dan penyimpanan.

Jika ingin mengunjungi pabrik ini bisa langsung datang dan menuju kantor nya menghubungi bagian administrasi atau menelepon terlebih dahulu ke Pabrik Teh Hijau PT. Gunung Manik.

Akomodasi dan Tour Package

Anda tak perlu bingung mau menginap dimana jika ingin berwisata ke Desa Karya Mukti. Di Desa ini sudah terdapat 10 homestay yang terletak tak jauh dari Gunung Padang, tepatnya di Dusun Gunung Padang, Desa Karyamukti.
Bagaimana kondisi homestay di Desa Karya Mukti ?
Kondisi homestay di desa ini seperti rumah-rumah di pedesaan pada umumnya, sederhana dan tidak mewah, namun kebersihan dan kenyamanan pengunjung selalu menjadi perhatian utama sang empunya rumah. Lingkungan sekitar homestay yang nyaman bagi pengunjung ditambah lagi dengan pemandangan yang indah di sekitar lingkungan rumah, warga sekitar pun ramah terhadap pengunjung, jadi tak perlu sungkan untuk bertanya.
Di Homestay ini kita tidak perlu bingung lagi mau cari makan kemana, karena sang pemilik homestay menyediakan jasa memasak juga untuk para tamu. Biasanya sesuai dengan permintaan tamu mau makan dengan apa, namun pastinya menu disesuaikan dengan ketersediaan bahan makanan di Desa. Pemilik homestay juga biasanya akan menyuguhkan beberapa makanan khas yang ada di Desa Karya Mukti ini. Seperti lahang, rebus-rebusan dan lainnya, ini dia kesempatan bagi para tamu untuk menikmati makanan khas Desa ini.
Selain itu banyak keuntungan jika anda memilih menginap di homestay, yaitu harga yang lebih terjangakau, bisa mendapatkan informasi yang lebih banyak karena kita tinggal satu rumah dengan penduduk lokal, dan juga tentunya lebih dapat merasakan suasana pedesaan.
Satu homestay memiliki kapasitas hingga 10 orang, untuk harga dapat di nego dengan sang pemilih rumah J Namun, harga yang ditawarkan pasti sesuai dengan fasilitas yang diberikan.
Selain homestay, tak jauh dari Situs Megalit Gunung Padang ini juga terdapat tempat penginapan yang dikelola oleh pihak swasta, yang bernama Sunda Land. Sunda Land ini mengusung tema pedesaan, namun hingga saat ini Sunda Land belum beroperasi sepenuhnya.

Tour Package “ Jelajah Desa Karya Mukti “
Desa Karya Mukti ini memiliki banyak potensi wisata yang menarik untuk dikunjungi dan dinikmati keindahannya. Setiap kampung di Desa karya Mukti ini memiliki potensinya masing-masing, oleh karena itu kami membuat suatu paket wisata untuk memudahkan wisatawan untuk mengunjungi potensi wisata yang ada di Desa Karya Mukti.
Selama tour ini berlangsung anda akan mendapatkan banyak pengalaman dan pelajaran tentunya. Anda akan disuguhi dengan pemandangan kebun teh yang indah, menambah pelajaran mengenai sejarah gunung padang, juga melihat pembuatan abon jantung pisang yang merupakan salah satu makanan khas dan juga anda bisa membawa pulang abon jantung pisang ini sebagai souvenir, juga anda akan disuguhkan pemandangan serta kesejukan dari Curug Cikondang. Berikut ini itinerary yang akan membawa anda menjelajahi Desa Karyamukti
ITINERARY
08.00     Sampai di Situs Megalit Gunung Padang dan mulai mngeksplor Gunung Padang
10.00     Meninggalkan Situs Gunung Padang
10.10     Sampai di Perkebunan teh dan mencoba proses pemetikan teh di lahan perkebunan teh gunung manik
11.10     Menuju rumah pembuatan Abon Jantung Pisang
11.20     Sampai di Rumah pembuatan Abon Jantung Pisang dan melihat proses pembuatannya
12.20     Makan Siang Bersama
13.30     Selesai Makan siang dan persiapan menuju Curug Cikondang
14.00     Sampai di Curug Cikondang dan mulai mengeksplor Curug Cikondang
16.00     Meninggalkan Curug Cikondang dan berganti pakaian
17.00     Meninggalkan Desa Karya Mukti Cianjur dan Perjalanan Pulang Kembali

Untuk info lebih lanjut dapat menghubungi:
Nanang : 085862370031
                 















                              

GUNUNG PADANG - CIANJUR

Situs Gunung Padang merupakan situs prasejarah peninggalan kebudayaan Megalitikum di Jawa Barat. Tepatnya berada di perbatasan Dusun Gunung Padang dan Panggulan, Desa Karyamukti, Kecamatan Campaka, Kabupaten Cianjur. Lokasi dapat dicapai 20 kilometer dari persimpangan kota kecamatan Warungkondang, dijalan antara Kota Kabupaten Cianjur dan Sukabumi. Luas kompleks utamanya kurang lebih 900 m², terletak pada ketinggian 885 m dpl, dan areal situs ini sekitar 3 ha, menjadikannya sebagai kompleks punden berundakterbesar di Asia Tenggara.
Ada beberapa orang yang percaya kalau situs gunung padang memiliki keterkaitan dengan situs piramida yang ada di mesir, dikarenakan bentuknya yang mirip dengan ruang di dalamnya dan karena umurnya yang jauh lebih tua dibandingkan piramida yang ada di mesir. Saat ini situs padang masih berada dalam masa pengkajian lebih lanjut.
Menelusuri misteri situs Gunung Padang. Usia "piramida" Gunung Padang diperkirakan 4.700-10.900 tahun sebelum Masehi—bandingkan dengan piramida Giza di Mesir, yang hanya 2.500 SM. Namun pembuktian belum maksimal, dan ini menyebabkan pakar geologi masih ragu terhadap "piramida" itu. Terlalu dini untuk diumumkan. Oleh karena itu Tim Terpadu Riset Mandiri Gunung Padang melanjutkan penelitiannya pada 2013 ini. Hingga saat ini Gunung Padang sudah menjadi buah bibir setelah Tim Katastrofi Purba meneliti patahan gempa Sesar Cimandiri, sekitar empat kilometer ke arah utara dari situs tersebut.

PERKEMBANGAN SITUS GUNUNG PADANG
Tim Terpadu Riset Mandiri masih terus melakukan eskavasi (pemboran) untuk membuktikan keberadaan struktur bangunan dan ruang-ruang di bawah kedalaman 4-5 meter. Sleain itu, perkiraan umur situs juga masih diteliti dengan memeriksa sampel-sampel dari situs ini. Dugaan sementara adalah situs Gunung Padang ini tidak dibangun dalam satu masa, tetapi melibatkan beberapa kebudayaan. Misalnya, yang membuat batu-batu kolom menjadi menhir-menhir, belum tentu sama dengan masyarakat yang membuat susunan batu-batu kolom dengan semen purba.
Demikian juga bangunan susunan batu kolom andesit di permukaan, atau yang sudah tertimbun beberapa meter di bawah, belum tentu dibangun satu masa dengan struktur bangunan di bawahnya lagi. Situs ini dapat menjadi bukti peradaban tertua manusia yang tanpa diketahui hilang dari informasi pra-sejarah Indonesia.










AYO KE TEROWONGAN STASIUN LAMPEGAN !!


Terowongan Stasiun Lampegan terletak di Desa Cibokor, Kecamatan Cibeber, Cianjur. stasiun lampegan di klaim sebagai stasiun tertua di Indonesia. Terowongan Stasiun Lampegan merupakan warisan peninggalan Belanda yang di bangun tahun 1879 hingga 1882, ketika jaman penjajahan stasiun ini digunakan untuk mengangkut hasil bumi di tanah Jawa . stasiun ini pernah di tutup pada tahun 2001 karena longsor besar. Stasiun Lampegan kembali dibuka tahun 2009 dan melayani rute Sukabumi-Cianjur.
 
Terowongan Lampegan dan Stasiun Lampegan
Kereta Api Cianjur – Sukabumi

Dalam Terowongan Lampegan
Terowongan ini tidak hanya menyimpan cerita sejarah, tetapi juga menyimpan cerita misteri tentang Nyai Ronggeng Sadea. Konon saat peresmian Lampegan diundanglah Nyai Ronggeng Sadea untuk menghibur Meneer Belanda. Seusai menghibur Nyai Ronggeng Sadea pulang melintasi terowongan tersebut dan setelah itu Nyai Ronggeng Sadea tidak pernah terlihat lagi.  Terdapat dua versi cerita tentang misteri hilangnya Nyai Ronggeng Sadea , Yang pertama Nyai ronggeng Sadea di peristeri penunggu terowongan dan yang kedua Nyai Ronggeng Sadea dijadikan tumbal saat peresmian dan jasadnya di tanam dalam tembok terowongan.
Selain wisata Sejarah dan Misteri Terowongan Lampegan sangat cocok untuk berfoto ria ala anak gaul instagram saat ini, selain itu untu berfoto di dekat terowongan tidak di kenakan biaya alias free.  Ayo tunggu apa lagi mau dapat background foto yang keren tanpa mengeluarkan biaya datang aja ke terongan Lampegan.
  


Curug Cikondang

Curug Cikondang dikenal sebagai Niagara mini Indonesia. Letaknya tak jauh dari Situs Gunung Padang yang terletak di Desa Sukadana, Kecamatan Campaka, Kabupaten Cianjur, Propinsi Jawa Barat. Berjarak tempuh sekitar 2 jam dari Kota Cianjur.  Dapat ditempuh melalui jalur masuk ke situs Megalitikum Gunung Padang.

Curug Cikondang memiliki ketinggian sekitar  50 m dan berada diantara hamparan perkebunan teh PTP VIII. Curug Cikondang ternyata bukan bentukan mata air asli melainkan lebih karena tumpahan aliran sungai yang jatuh mengalir melalui tebing besar. Ukurannya terbilang sangat besar. Deru air jatuhnya pun sangat deras khususnya di musim penghujan.



Kondisi jalan yang kurang baik mengharuskan wisatawan yang ingin menuju lokasi Curug Cikondang ini menggunakan kendaraan roda dua atau roda empat dengan kondisi baik, sebaiknya wisatawan tidak menggunakan mobil sedan karena keadaan jalan yang berbatu dan berlumpur.


Khususnya di akhir pekan banyak wisatawan yang datang berkunjung ke curug ini. Wisatawan yang datang menggunakan kendaraan roda dua atau roda empat dapat memarkirkan kendaraannya di area parker yang telah disediakan. Dari area tempat parkir wisatawan harus melewati jalan setapak di pinggiran perkebunan teh PTPN VIII Panyairan dengan jarak kurang lebih 1 Km untuk menuju lokasi Curug Cikondang.


Jika wisatawan ingin berenang atau sekadar berendam di Curug ini Anda di haruskan untuk berhati-hati. Di bagian atas curug ini terdapat pengolahan atau penambangan emas secara tradisional. Biasanya, pengolahan emas ini menggunakan air raksa atau merkuri untuk memisahkan emas dari tanah, sayangnya limbah merkuri ini dibuang langsung ke aliran air yang menuju ke Crug Cikondang, sehingga wisatawan tidak diperbolehkan berada dalam air dalam waktu yang cukup lama, karena akan berdampak buruk pada kesehatan kulit, biasanya gejalanya akan timbul rasa gatal gatal, bentol bentol atau bintik bintik merah pada kulit. Namun biasanya gejala ini akan segera hilang saat dibilas dengan sabun dan air bersih.

Di sekitar area parkir telah disediakan fasilitas penunjang yang berupa mandi umum untuk wisatawan. Dan terdapat warung kecil untuk sekadar mengganjal perut yanglapar sehabis bermain di Curug Cikondang ini .

Semoga saja untuk kedepannya keindahan Curug Cikondang ini dapat didukung oleh pengelolaan yang baik, sehingga pengelolaan dan sarana penunjang di sekitar Curug dapat ditingkatkan, baik dari segi keamanan, akses jalan, tiket masuk, pemeliharaan, lahan parkir dan lain-lain, karena dengan adanya pengelolaan yang baik dapat meningkatkan jumlah wisatawan dan tingkat kepuasan wisatawan yang datang berkunjung ke Curug Cikondang.













PERKEBUNAN TEH GUNUNG MANIK








Perkebunan teh gunung manik adalah salah satu perkebunan teh yang terletak di Kec.Campaka, desa Karyamukti, Kabupaten Cianjur. Kebun teh gunung manik yang berada dibawah PT.Sosro  ini dijadikan Sebagai salah satu kawasan wisata di desa Karyamukti. Sebagian besar para pekerja di wilayah perkebunan teh tersebut yaitu warga sekitar. Waktu tempuh dari Kota Cianjur menuju perkebunan teh Gunung Manik yaitu Sekitar 1 jam. Untuk mencapai perkebunan teh Gunung Manik, wisatawan dapat menggunakan kendaraan pribadi maupun kendaraan umum. Jika menggunakan kendaraan umum yaitu dengan menggunakan kereta api yang nantinya berhenti di stasiun Lampegan dan melanjutkan perjalanan dengan nenggunakan ojek yang ada di sekitar Stasiun Lampegan. Akses menuju perkebunan teh Gunung Manik sangat baik, dimana sepanjang perjalanan wisatawan akan disuguhkan dengan pemandangan alamnya yang dikelilingi oleh perkebunan teh. Aktivitas yang dapat dilakukan wisatawan yang mengunjungi perkebunan teh tersebut yaitu sightseeing, melakukan pemetikan teh yang akan dipandu dan dijelaskan oleh para pekerja kebun teh, mengambil gambar, dll.
Jika wisatawan ingin mengetahui bagaimana proses pemetikan teh yang baik dan benar, wisatawan bisa berkunjung ke perkebunan teh Gunung Manik dimulai dari pukul 07.00 sampai 12.00, dimana waktu tersebut merupakan awal dimulainya para pekerja kebun teh melakukan aktivitas.